Makassar, 2025 — Kalau ada yang bilang keberuntungan datangnya tiba-tiba, mungkin belum kenal sama Rafi, seorang pemuda Makassar yang belakangan jadi perbincangan seantero komunitas gamer digital. Bukan karena dia selebgram, bukan juga karena dia jago coding. Tapi karena dia berhasil memboyong hadiah fantastis senilai Rp91.825 juta dari permainan Mahjong Ways besutan PGSOFT — dan semua ini bermula dari pantun. Iya, pantun.
Awalnya Biasa Saja, Tapi Penuh Rasa Penasaran
Rafi bukan anak orang kaya. Ia tinggal di daerah Panakkukang, Makassar, dan kesehariannya lebih banyak di depan laptop usang yang sudah ditemani kipas tambahan karena cepat panas. Tapi dari situlah dia mengenal dunia permainan berbasis strategi dan refleks cepat. Saat tren Voice AI sedang ramai dibicarakan—dengan teknologi yang makin mirip manusia—Rafi justru sibuk ngulik Mahjong Ways.
Apa yang menarik? "Permainannya tenang, tapi nagih," katanya. Namun, bukannya langsung bermain membabi buta, Rafi punya kebiasaan yang mungkin terdengar nyeleneh: dia selalu membuka sesi bermainnya dengan membaca pantun. Dan bukan pantun biasa—melainkan pantun yang ia kumpulkan dari grup komunitas Bandung yang katanya punya 'vibes hoki'.
"Pantun Sakti" yang Jadi Ritual Ajaib
Salah satu pantun yang katanya paling mujarab dibacanya begini:
Jalan-jalan ke Pasar Baru,
Beli rambutan dan juga mangga.
Kalau rejeki memang sudah menunggu,
Main santai pun bisa bawa berkahnya.
Lucunya, tiap kali baca pantun ini dan main di jam yang sama—antara pukul 13.00 sampai 15.00 WITA—Rafi merasa polanya lebih mudah ditebak. "Bukan mistis, cuma feel-nya dapet aja," katanya sambil tertawa.
Pola Gacor dan Catatan Bermain: Bukan Sekadar Tebakan
Rafi tidak main asal tekan. Ia mencatat dengan rinci kapan permainan memberikan hasil yang baik. Berikut ini adalah tabel pola gacor yang ia rangkum selama dua bulan bermain:
Jam Bermain (WITA) | Pola Simbol Awal | Hasil Rata-Rata |
---|---|---|
11:00 - 13:00 | Naga, Bambu, Emas | Menengah |
13:00 - 15:00 | Koin, Huruf Cina, Naga | Tinggi |
21:00 - 23:00 | Bambu, Koin, Huruf Cina | Menengah |
"Kuncinya di kombinasi simbol pembuka dan momentum," katanya. Rafi percaya ada semacam ritme tak terlihat dalam permainan ini. Kalau pas, hasilnya bisa mengubah nasib.
Pikiran yang Tajam, Bukan Jempol yang Cepat
Yang bikin Rafi beda adalah cara berpikirnya. Ia bukan tipe yang tergoda dengan momen-momen besar. Ia justru fokus pada konsistensi kecil. Misalnya, ia membatasi modal harian dan mencatat tiap kemenangan maupun kekalahan. Bukan buat curhat, tapi untuk evaluasi.
"Kadang menang besar tuh datang pas kita udah ikhlas kalah. Tapi kalau terus dicatat, kita tahu pola naik-turunnya dan bisa berhenti di waktu yang pas," ujarnya. Filosofinya sederhana: yang penting bukan menang setiap hari, tapi tahu kapan waktunya gas dan kapan waktunya mundur.
Tren Voice AI dan Refleksi tentang Dunia Baru
Uniknya, di tengah dunia yang makin dikuasai oleh Voice AI dan mesin cerdas, Rafi justru menunjukkan bahwa sisi humanis—seperti percaya pada pantun, komunitas, dan intuisi—masih punya tempat. "AI itu bantu kita, tapi insting tetap manusia yang pegang," katanya.
Ia kini aktif berbagi catatan dan refleksi di grup Telegram dan forum lokal. Bukan sebagai guru, tapi sebagai teman diskusi. "Nggak ada jaminan hoki itu bisa ditiru. Tapi yang bisa ditiru itu caranya kita memperlakukan proses," tambahnya.
Akhir Kata: Hoki Bukan Datang dari Langit, Tapi dari Pola dan Rasa
Rafi tak pernah menyangka bahwa kegemarannya membaca pantun dan mencatat hasil permainan bisa membawanya pada kemenangan hampir satu miliar rupiah. Tapi lebih dari sekadar nominal, ia belajar bahwa kesabaran, perhatian pada detail kecil, dan keberanian untuk berbeda—itulah yang membuka jalan.
"Semua orang punya caranya sendiri untuk menang. Tapi yang paling penting adalah menikmati prosesnya. Kalau nggak sabar, semua jadi beban. Tapi kalau dijalani dengan senyum, siapa tahu besok rejekinya nyangkut," tutupnya.